Ada 26 tingkatan surga dalam Buddhisme (28 untuk Mahayana)
Deva (dewata) di 6 surga pertama (Enam Surga Kammadhatu) menikmati kesehatan , kenyamanan,kekayaan dan kebahagiaan
Namun , seketika berkah karma untuk hidup di alam surga sudah habis , para deva mau tak mau harus terlahir di alamyang lebih rendah
Ke6 surga ini dimasukkan ke dalam kamadhatu karena mereka masih memiliki semacam nafsu keinginan seksual, tapi kadarnya dikatakn jauh lebih ringan daripada para manusia apalagi binatang
Kehidupan tidak jauh berbeda dengan manusia , hanya saja kekuatan supranatural mereka jauh lebih besar
Etika dan kemoralan mereka masih belumlah sempurna karena masih memiliki nafsu keinginan
Tapi sekalipun bernafsu , semakin tinggi tingkatan surganya , maka semakin halus cara memuaskan keinginan tersebut
Misalnya , para deva dari dua tingkat surga pertama masih harus memuaskan nafsu seksualnya hanya dengan berpelukan saja
Itulah kenapa mereka dianggap lebih tinggi daripada manusia
Biasanya , mereka hanya bersenang – senang saja menikmati karma baik dan tidak memikirkan pengembangan diri hingga akhirnya kematian menjelang mereka
Dalam Itivuttaka 83 dijabarkan 5 hal penanda kematian seorang deva telah dekat :
a. Tubuhnya yang bersinar mulai meredup
b. Takhta kedewaan yang biasanya memberikan rasa nyamankepadanya menjadi tidak nyaman lagi untuk diduduki dan malah merasa gelisah saat duduk di atas takhtanya
c. Karangan bunganya yang biasanya selalu segar , mulai menjadi layu
d. Pakaiannya yang biasanya selalu bersih sekalipun sudah dipakai dalam waktu yang cukup lama mulai kelihatan tua , pudar , kotor serta mengeluarkan bau (gak pakai detergent sih nyucinya!he3x)
e. Tubuhnya yang tak pernah berkeringat mulai berkeringat ( wah , deodorant pasti laku keras tuh di alam surga pas ada deva yang mau mati)
Ketika kelima “gejala kematian dewa” ini datang , maka pikirannya akan menjadi tersiksa
Ketika rekan – rekannya mengetahui , maka mereka tak akan lagi mendekatinya dan melempar bunga – bunga dari jarak jauh sembari berharap agar ia terlahirkan kembali sebagai manusia agar bisa kembali menjadi deva nantinya dan perlahan – lahan ia akan ditinggalkan teman – temannya .
Dengan kekuatan supranaturalnya , dewa itu akan mengetahui dimana alam kehidupan berikutnya dan ia akan menjadi semakin tersiksa apabila ia mengetahui dirinya terlahir di alam sengsara .
Sementara penderitaan batinnya mendalam , ia hanya akan bisa meratapi kemalangannya dalam 7 hari surgawi
Misalnya 7 hari surgawi di surga ke 2 sama dengan tujuh ratus tahun manusia
Di alam surga yang lebih tinggi yakni alam Brahma bermateri (surga ke 7 s/d surga ke 24) dan alam Brahma tak bermateri (surga ke 25 s/d surga ke 28) tentu saja tidak ada penderitaan dari kematiandan transmigrasi
Ketika efek dari perbuatan baik mereka yang mengirim mereka ke sana sudah habis , para deva ini akan jatuh kembali ke alam yang lebih rendah seolah – olah baru bangun tidur
Namun , seketika berkah karma untuk hidup di alam surga sudah habis , para deva mau tak mau harus terlahir di alamyang lebih rendah
Ke6 surga ini dimasukkan ke dalam kamadhatu karena mereka masih memiliki semacam nafsu keinginan seksual, tapi kadarnya dikatakn jauh lebih ringan daripada para manusia apalagi binatang
Kehidupan tidak jauh berbeda dengan manusia , hanya saja kekuatan supranatural mereka jauh lebih besar
Etika dan kemoralan mereka masih belumlah sempurna karena masih memiliki nafsu keinginan
Tapi sekalipun bernafsu , semakin tinggi tingkatan surganya , maka semakin halus cara memuaskan keinginan tersebut
Misalnya , para deva dari dua tingkat surga pertama masih harus memuaskan nafsu seksualnya hanya dengan berpelukan saja
Itulah kenapa mereka dianggap lebih tinggi daripada manusia
Biasanya , mereka hanya bersenang – senang saja menikmati karma baik dan tidak memikirkan pengembangan diri hingga akhirnya kematian menjelang mereka
Dalam Itivuttaka 83 dijabarkan 5 hal penanda kematian seorang deva telah dekat :
a. Tubuhnya yang bersinar mulai meredup
b. Takhta kedewaan yang biasanya memberikan rasa nyamankepadanya menjadi tidak nyaman lagi untuk diduduki dan malah merasa gelisah saat duduk di atas takhtanya
c. Karangan bunganya yang biasanya selalu segar , mulai menjadi layu
d. Pakaiannya yang biasanya selalu bersih sekalipun sudah dipakai dalam waktu yang cukup lama mulai kelihatan tua , pudar , kotor serta mengeluarkan bau (gak pakai detergent sih nyucinya!he3x)
e. Tubuhnya yang tak pernah berkeringat mulai berkeringat ( wah , deodorant pasti laku keras tuh di alam surga pas ada deva yang mau mati)
Ketika kelima “gejala kematian dewa” ini datang , maka pikirannya akan menjadi tersiksa
Ketika rekan – rekannya mengetahui , maka mereka tak akan lagi mendekatinya dan melempar bunga – bunga dari jarak jauh sembari berharap agar ia terlahirkan kembali sebagai manusia agar bisa kembali menjadi deva nantinya dan perlahan – lahan ia akan ditinggalkan teman – temannya .
Dengan kekuatan supranaturalnya , dewa itu akan mengetahui dimana alam kehidupan berikutnya dan ia akan menjadi semakin tersiksa apabila ia mengetahui dirinya terlahir di alam sengsara .
Sementara penderitaan batinnya mendalam , ia hanya akan bisa meratapi kemalangannya dalam 7 hari surgawi
Misalnya 7 hari surgawi di surga ke 2 sama dengan tujuh ratus tahun manusia
Di alam surga yang lebih tinggi yakni alam Brahma bermateri (surga ke 7 s/d surga ke 24) dan alam Brahma tak bermateri (surga ke 25 s/d surga ke 28) tentu saja tidak ada penderitaan dari kematiandan transmigrasi
Ketika efek dari perbuatan baik mereka yang mengirim mereka ke sana sudah habis , para deva ini akan jatuh kembali ke alam yang lebih rendah seolah – olah baru bangun tidur
Komentar
Posting Komentar